PAPER EKONOMI LINGKUNGAN
PERANAN PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA TEGAL KERTHA KECAMATAN
DENPASAR BARAT KOTA DENPASAR

Disusun oleh :
NAMA : I Nyoman Artayasa
NPM 118103351010166
PROGRAM STUDI : Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pengelolaan
Lingkungan
Konsentrasi : Pengelolaan Lingkungan
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN 2012
ABSTRAK
Produksi sampah
rumah tangga setiap hari semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk
dan pola konsumsi masyarakat. Hal yang harus dilakukan untuk mengatasi
paningkatan volume sampah tersebut adalah dengan cara: mengurangi volume sampah
dari sumbernya melalui pemberdayaan masyarakat.
Penelitian
tentang Peranan Pemerintah Desa dalam pengelolaan sampah di Desa Tegal Kertha
Kecamatan Denpasar Barat Kota Denpasar bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang
peranan Pemerintah desa dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud
mendeskripsikan fenomena yang terjadi dilokasi penelitian. Teknik pengumpulan
data meliputi wawancara, kuesioner, dan dokumentasi,sedangkan analisis data
menggunakan teknik deskriptif kualitatif.
Hasil
penelitian menyimpulkan bahwa Pemerintah Desa Tegal Kertha mempunyai peranan
yang sangat penting dalam pengelolaan sampah , yaitu dengan mengangkat Petugas
Pengangkutan sampah, dan membentuk
Kelompok keluarga Peduli Lingkungan, yang dapat mereduksi timbulan sampah yang
dibuang ke TPA, namun belum optimal dilaksanakan baik dalam pemilahan dan atau
dalam pengomposan karena keterbatasan sarana dan prasarana. Sampah organik yang
dimanfaatkan menjadi kompos akan mengurangi timbulan sampah maupun mengurangi
beban lingkungan, sedangkan hasil pemilahan selain dapat mengurangi timbulan
sampah juga dapat dijual atau dikelola sehingga dapat menambah pendapatan
masyarakat.
Peranan
Pemerintah Desa dalam pengelolaan Sampah di Desa Tegal kertha sangat besar
dalam mengkoordinir pengangkutan sampah dan pengolahan sampah organic menjadik
pupuk kompos. Saran berdasarkan hasil penelitian dapat diharapkan Pemerintah
Desa terus mengadakan pendekatan secara persuasip kepada masyarakat, agar semua
KK yang ada di Desa Tegal Kerta ikut menjadi pelanggan pengangkutan sampah dan
mengolah sampah organic menjadi pupuk kompos dengan methode Takakura.
Kata kunci: Pemerintah Desa, pengelolaan sampah , composting.
ABSTRACT
The production
of household waste keeps increasing due to the increases in population and
consumption. The steps that should be taken for dealing thisincrease in waste
volumes by reducing the waste volumes from their sourcesthrough community
development.
This research, on
community-based waste management in Tegal Kertha Village, Denpasar City, was
intended to get some insights on the models and
the community-based management on wastes. This was a
descriptive-qualitative research describing the phenomenaoccurring directly in
the research areas. The needed data were collected byinterviews,
questionnaires, and document readings. The analyses on the data were
descriptive-qualitative in nature.
The analyses
concluded that the community-based waste management in Tegal Kertha Village had
been able to reduce the household wastes disposedto TPA (Final Disposal of
Wastes). This reduction, however, had not beenoptimally implemented both in
terms of separating of organic from inorganic wastes and of converting organic
wastes to compos due to the limited means and infrastructures. Organic wastes
exploited to compos would certainly reduce the accumulation of the wastes and
the environmental burdens. Meanwhile, the separation of organic from inorganic
wastes would not only reduce the waste accumulation but would also produce
additional income for the households.
The role of village goverment in the management of waste in
the village of Tegal Kertha very important
in coordinating the transport of waste and organic
waste to compost. Advice based on research results can be expected to continue to hold the Village Government persuasip approach to society, so
that all households in the village of Tegal
Kerta helped to customers
transporting waste and process waste into organic compost fertilizer
with Takakura method.
Keywords: Village Government, waste management, composting,,
KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayatnya, sehingga dengan semangat yang ada penulis dapat
menyelesaikan paper ini dengan judul “ PERANAN PEMERINTAH DESA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA TEGAL KERTHA
KECAMATAN DENPASAR BARAT KOTA DENPASAR “
Penulis
menyadari, bahwa dukungan dan dorongan dari berbagai pihak sangat membantu dalam
penyelesaian paper ini. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis
mengucapkan rasa terima kasih yang dalam kepada :
1. Ibu
Tjok Istri Sri Ramaswati,SH.MM. sebagai Rektor Universitas Mahasaraswati
Denpasar.
2. Bapak Ir.I Made Nada ,M.Si, selaku dosen pengajar Mata Kuliah Ekonomi
Lingkungan.
Semoga bantuan
dan dorongan semua fihak senantiasa mendapat balasan yang setimpal dari Ida
Sang Hyang Widhi Wasa. Akhirnya penulis berharap semoga paper ini dapat
bermanfaat dan memberikan khasanah pengetahuan khususnya dalam pengelolaan
sampah. Dan penulis mohon maaf bahwa penulisan paper ini masih banyak
kekurangannya, Oleh karena itu kritik dan saran membangun sangat di harapkan
demi perbaikan dan penyempurnaan paper ini.
Denpasar,
17 Februari 2012.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR
JUDUL…………………………………………………………............
i
ABSTRAK………………………… …………………………………................. ii
ABSTRACT…………………………………..…………………………............... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................
.......... iv
DAFTAR
ISI...........................................................................
………....... ........... v
DAFTAR TABEL……………………………………..………………….............. vii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….......... viii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………..………............. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………… . .……… 3
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………….. 4
D. Manfaat Penelitian …………………………………………………….... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemerintah Desa……… ..
……………………………………………. 5
B. Sampah
.............................................................................. …………... 5
1. Pengertian
sampah ....................................................... ………. ….. 5
2. Jenis-Jenis
Sampah .................................................... …………… 5
3. Aspek Pengelolaan
sampah.............................................................. 6
C. Pengertiasn
Kompos……………………………………… …….......... 6
D. Hipotesis……………………………………..………………………... 7
BAB III METODOLOGI
A. Populasi dan sampel........................................................................... 8
B. Sumber Data
Penelitian....................................................................... 8
C. Desain
penelitian……......................................................................... 9
D. Teknik Pengumpulan Data
.............................................. .............. .. 9
E. Analisis Data ................................................
.............................. ... . 9
BAB IV PEMBAHASAN
A. Sistem
Pengelolaan Sampah di Desa Tegal kertha………………. ... . 10
1. Sistem
Pewadahan……………….. .............................................. 10
2. Sistem
Pengangkutan…………..………………………………… 10
3. Sistem Pembuangan Akhir………………...................................... 11
4. Sistem Pengomposan di Desa Tegal Kertha……...........................
11
B.
Sistem Kelembagaan dan Organisasi ...................... .......................... 12
1.
Sistem Organisasi………………………………………………... 12
2. Pelaksanaan Pengelolaan Sampah….............................................. 12
C. Sistem Pembiayaan dan Retribusi....................................................
.. 13
1. Sumber Dana…………………………………………………...... 13
2. Penarikan Retribusi Sampah…………………………………...
… 13
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................................... 15
B. Saran................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No. Tabel
hal
1.
2.
3.
|
Data Volume Sampah di Kota Denpasar Tahun
2009-2011……….
Data Volume Sampah di Desa Tegal
Kertha……………………..
Rekapitulasi Hasil penjualan Kompos
dan Sampah an Organik
Keluarga Peduli Lingkungan (KPL) Tahun
2011………………….
|
1
3
12
|
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar
hal
1.
2.
3.
4.
|
Desain Penelitian……………………………...………………….
Tempat Sampah…………………………………………………..
Gerobak Sampah…………………………………………………
Pengomposan dengan Methode Takakura……………………….
|
9
10
11
11
|
DAFTAR LAMPIRAN
No
.
hal
1.
2.
3.
.
|
Glosarium…………………………………………………........
Riwayat Hidup Penulis…………………………………………
Peta Desa Tegal Kertha……………………................................
|
17
18
19
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pertumbuhan penduduk di Kota
Denpasar cukup tinggi karena Kota Denpasar merupakan Ibu Kota Propinsi Bali,
pusat pemerintahan, pusat pendidikan , pusat perekonomian dan merupakan salah
satu tempat tujuan wisata sehingga berdampak terhadap peningkatan volume
sampah, utamanya sampah rumah tangga. Volume sampah ini akan meningkat sesuai
laju pertumbuhan penduduk, peningkatan teknologi dan aktivitas social ekonomi
masyarakat ( Slamet ,1994).
Tabel 1 Data Volume Sampah
di Kota Denpasar Tahun 2009-2011
No
|
Tahun
|
Jml Penduduk(jiwa)
|
Volume Sampah (m3)
|
1.
|
2009
|
597.462
|
2.500
|
2.
|
2010
|
610.450
|
2.600
|
3.
|
2011
|
628.434
|
2.700
|
Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar
Pengelolaan sampah di Kota
Denpasar sudah diatur dengan Peraturan Daerah Kota Denpasar nomor 15 tahun 1993
yang telah direvisi dengan Perda no 3 tahun 2000, tentang Kebersihan dan
Ketertiban Umum di Kota Denpasar.
Desa Tegal Kertha Kecamatan Denpasar Barat merupakan salah satu
desa yang ada di Kota Denpasar, dengan
Luas Wilayah 35 ha/ 0,35 km2 dengan jumlah penduduk 14.047 jiwa, (
laki-laki : 6.994 jiwa ,perempuan :
7.053 jiwa ) dengan 3.415 KK . (
Monografi Desa Tegal Kerta ,2011 ).
Batas – batas wilayah Desa Tegal Kertha sebagai berikut :
- Utara :
Desa Pemecutan Kaja,Kecamatan
Denpasar Utara.
- Timur
: Kelurahan
Pemecutan,Kecamatan Denpasar Barat.
- Selatan : Desa
Tegal Harum,Kecamatan Denpasar Barat.
- Barat : Kelurahan Padangsambian.
Secara administrasi Desa Tegal
Kertha terdiri dari 8 (delapan) Dusun yaitu :
1.
Dusun Tegal Wangi.
2.
Dusun Bhuana Asri.
3.
Dusun Muliawan.
4.
Dusun Bhuana Sari.
5.
Dusun Panca Kertha.
6.
Dusun Graha Santhi.
7.
Dusun Manut Negara.
8.
Dusun Mertha Gangga.
Pengelolaan sampah yang
dilaksanakan di Desa Tegal Kertha adalah dengan melibatkan masyarakat dengan
system swakelola yang langsung dikoordinir oleh Pemerintah desa , dimana telah
memiliki sistem pengangkutan sampah dari rumah tangga ke Tempat Penampungan Sementara
(TPS) dan diangkut sesuai jadwal yang telah ditetapkan Pemerintah Kota Denpasar.
Tabel 2 Data Volume Sampah
di Desa Tegal Kertha tahun 2009-2011
No
|
Tahun
|
Jml Penduduk( Jiwa )
|
Volume Sampah (m3)
|
1.
|
2009
|
12.550
|
48
|
2.
|
2010
|
13.750
|
55
|
3.
|
2011
|
14.047
|
60
|
Sumber : Monografi Desa Tegal kertha
Sehingga
langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah
Desa Tegal Kertha dalam pengelolaan sampah , diantaranya :
- Pengangkatan Petugas Pengangkut sampah .
Kelompok
pengangkut sampah sekaligus sebagai
pemungut uang swakelola Kebersihan di wilayah Desa
Tegal Kertha,yang
beranggotakan 13 orang yang tersebar di tujuh Dusun ( Kecuali Dusun Mertha Gangga ).
- Program Keluarga Peduli Lingkungan (KPL).
Program Keluarga Peduli Lingkungan
(KPL) merupakan wadah bagi kelompok masyarakat yang berinisiatif mengelola sampah
ditingkat rumah tangga dengan
mengolah sampah organic menjadi pupuk kompos dengan methode Takakura.
B.
Rumusan Masalah.
Dari latar belakang yang diuraikan
di atas , maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada di Desa Tegal Kertha
yaitu :
- Bagaimana Peranan Pemerintah Desa dalam pengelolaan sampah .
- Bagaimana Sistem pengangkutan sampah di desa Tegal kertha
- Apakah sarana dan prasarana yang digunakan untuk pengelolaan sampah sudah mencukupi.
- Dari mana sumber pembiayaan dalam pengelolaan sampah .
C.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum.
Memperoleh
gambaran tentang Peranan Pemerintah Desa dalam pengelolaan sampah di Desa Tegal
Kertha .
2. Tujuan Khusus
a. Menemukan Sistem
pengangkutan sampah di Desa Tegal kertha.
b. Mengetahui aspek pembiayaan
dalam pengelolaan sampah .
c. Mengetahui methode pengolahan sampah organic menjadi kompos.
D. Manfaat Penelitian
- Secara Akademis dapat digunakan sebagai bahan masukan/ referensi bagi pemerintah untuk membuat strategi meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pembuangan sampah di daerah lain, dan membantu memecahkan atau mengurangi masalah sampah yang terjadi selama ini.
- Secara praktik dapat memberikan masukan dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pembuangan sampah di Desa Tegal Kerta, dan dijadikan model bagi desa lainnya di Kota Denpasar .
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
A. Pemerintah Desa
Pemerintah
Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dan perangkat Desa
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Dan yang dimaksud dengan
Perangkat Desa adalah terdiri dari Sekretaris Desa dan perangkat desa lainnya
Perangkat
Desa lainnya terdiri dari Sekretariat Desa ( Kepala Urusan Umum, Kepala
Urusan Pemerintahan, Kepala Urusan Pembangunan, Kepala Urusan keuangan, Kepala
Urusan Kesejahteraan Rakyat ) dan pelaksana teknis di lapangan ( para Kepala
Dusun ).
B.
Sampah
- Pengertian Sampah
Didalam UU No 18 Tahun
2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah : sisa kegiatan
sehari hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah dapat
berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat
terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan,
- Jenis– Jenis Sampah
Berdasarkan
asalnya, sampah padat dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu sebagai berikut :
a.
Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah
yang dihasilkan dari bahan – bahan hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau
bersifat biodegradable.
b.
Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah
sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan nonhayati, baik berupa produk sintetik
maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang.
- Aspek Pengelolaan Sampah
Sistem Pengolahan sampah adalah proses
pengelolaan sampah yang meliputi 5 (lima) aspek/komponen yang saling mendukung
dimana antara satu dengan lainnya saling berinteraksi untuk mencapai tujuan ,yaitu
:
- Aspek teknis operasional
- Aspek kelembagaan
- Aspek hukum dan peraturan
- Aspek pembiayaan
- Aspek peran serta masyarakat.
C. Pengertian Kompos
Pengomposan (Composting)
adalah sistem pengolahan sampah organic dengan bantuan mikroorganisme sehingga
membentuk pupuk organis (pupuk kompos). Mengolah sampah menjadi kompos (pupuk organik)
dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai yang sederhana hingga memerlukan
mesin (skala industri atau komersial). Membuat kompos dapat dilakukan dengan
metode aerob dan anaerob. Pada pengomposan secara aerob, proses dekomposisi
bahan baku menjadi kompos akan berlangsung optimal jika ada oksigen. Sementara
pada pengomposan anaerob dekomposisi bahan baku menjadi kompos tidak memerlukan
oksigen.
Program
pengomposan skala rumah tangga muncul sebagai akibat tingginya tuntutan untuk
menanggulangi problem sampah setiap harinya. Salah satu alternatif yang dapat
dilakukan adalah dengan penanganan sampah skala rumah tangga/ kawasan. Upaya
yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengomposan. Hal ini merupakan
upaya yang murah dan mudah serta hasilnya bermanfaat. Pengomposan adalah cara
yang alamiah mengembalikan material organik ke alam dalam bentuk pengembur
tanah atau soil conditioner. Adapun manfaat kompos yang dapat kita manfaatkan
adalah : Mengembalikan nutrisi ketanah seperti material organik, fosfor,
potasium, nitrogen dan mineral.
D.
Hipotesis.
Dengan meningkatkan Peranan Pemerintah Desa dalam pengelolaan sampah di Desa Tegal kertha,
mempunyai hubungan yang positip dengan peningkatan kebersihan lingkungan.
BAB III
METODOLOGI
A. Analisis
Situasi dan Waktu
Lokasi Penelitian dalam penulisan
paper ini adalah Desa Tegal kertha. Dan waktu penelitian adalah tanggal 6 s/d 9
Februari 2012
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Aparat
Desa sebanyak 7 orang, Kepala Dusun sebanyak : 8 orang , anggota kelompok
Pengangkutan Sampah di Desa Tegal kerta
sebanyak 13 orang, Keluarga Peduli Lingkungan (KPL) sebanyak sebanyak
200 KK dan masyarakat yang berlangganan
Pengangkutan sampah sebanyak 1.800 KK
Dalam perhitungan
sampel, jumlah sampel yang diambil bila populasi kurang atau sama dengan 100
maka sampel yang diambil adalah seluruh populasi. Dan bila populasi melebihi
dari 100 maka sampel yang akan diambil hanya 10-15% dari jumlah populasi (
arikunto, 2002 ).
C. Instrumen Penelitian.
Dalam penulisan paper ini, sebagai sumber data adalah data
sekunder yang didapatkan di Kantor Desa
dalam bentuk Monografi Desa Tegal Kertha, Profil desa Tegal kertha, Database
kebersihan Kota Denpasar dan Surat keputusan yang mengatur tentang Kebersihan. Pengambilan
data sekunder dilakukan dengan beberapa cara yaitu ; Dokumentasi yaitu
mengambil data-data yang ada dalam bentuk dokumen-dokumen yang ada di Desa
Tegal Kertha.
Adapun Rancangan
penelitian Kualitatif yang akan dilaksanakan di Desa Tegal Kertha , adalah
sebagai berikut :
Y=
kebersihan lingkungan
|
X1=
Pemerintah Desa
X2=Tenaga
Pengelola
X3=Sarana
dan prasarana
X4= Pembiayaan
|
Gambar 1. Desain
Penelitian
D. Jenis dan Bentuk
Data
Jenis data yang
dikumpulkan adalah data skunder, baik dalam
bentuk laporan, catatan, berkas, atau bahan-bahan tertulis lainnya yang
merupakan dokumen resmi yang relavan dalam penulisan paper ini.
E. Analisis Data
Model analisis
yang akan dilakukan adalah Metode Analisis Deskriptif Kualitatif adalah
analisis yang secara cermat mengamati suatu fenomena tertentu melalui
pengumpulan fakta hasil eksplorasi dari data sekunder untuk menjawab rumusan
masalah yang ada pada penelitian.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Sistem
Pengelolaan Sampah di Desa Tegal Kertha.
Pengelolaan sampah di Desa
Tegal Kerta yang dikoordinir langsung oleh Kepala Desa, memiliki Sistem
pengelolaan sebagai berikut :
1.
Sistem Pewadahan
Sistem pewadahan merupakan awal pengelolaan
sampah, yaitu penempatan bin container pada setiap rumah tangga.
Gambar 2.Tempat
Sampah
2.
Sistem Pengangkutan
Sistem pengangkutan sampah yang dilakukan di
Desa Tegal Kerta dengan Gerobak sampah dengan kapasitas 2 m3, dimana
petugas mengangkut sampah dari smasing-masing rumah tangga langsung dibuang
menuju tempat pembuangan sementara (yang berlokasi di Jalan Merpati). , setiap
jam14.00 – 19.00 Wita.
Gambar 3. Gerobak Sampah
3.
Sistem Pembuangan Akhir
Sampah yang
terkumpul di TPS oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar diangkut ke
Tempat pembuangan Akhir ( TPA ) yang berlokasi di Suwung Kecamatan Denpasar
Selatan dengan menggunakan Truk, Dump
Truk, maupun Arm Roll.
4. Sistem Pengomposan di Desa
Tegal Kertha
Proses
Pengomposan di Desa Tegal Kerta dengan Methode
Keranjang Takakura. Keranjang
sakti Takakura adalah suatu alat pengomposan sampah organik untuk skala rumah
tangga. Yang menarik dari keranjang Takakura adalah bentuknya yang praktis ,
bersih dan tidak berbau, sehingga sangat aman digunakan di rumah.
Gambar
4. Pengomposan dengan Methode Takakura
Di Desa Tegal Kertha
,sampah organic yang dipakai untuk kompos adalah seberat 1/2 Kg x 200 KK x 30
hari = 3.000 kg. Dari sekian sampah itu dapat menghasilkan kompos sebanyak
1.500 kg. Kompos itu sebagian digunakan untuk di lingkungan sendiri
dimasing-masing rumah tangga, yaitu sebanyak 500 kg sebagai pupuk untuk tanaman
obat ( TOGA ). Dan sebagian lagi sebanyak 1.000 kg dijual, akan menghasilkan pendapatan
Rp.1.500,- x 1.000 kg = Rp. 1.500.000,-.
Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Penjualan Kompos dan Sampah An organic
Keluarga Peduli Lingkungan (KPL ) Tahun 2011
No.
|
Tahun
|
Penjualan Kompos (Rp)
|
Penjualan sampah an organic(Rp)
|
keterangan
|
1.
|
2011
|
18.000.000
|
24.000.000,-
|
Digunakan sebagai
uang kas keluarga peduli Lingkungan (KPL)
|
Sumber : Kantor Desa
Tegal Kertha
Dari data di atas, bahwa
hasil penjualan kompos oleh Kelompok Keluarga Peduli Lingkungan ( KPL ), adalah
rata-rata per bulannya adalah : Rp 1.500.000,- Hasil penjualan sampah an
organic adalah rata-rata : 2.000.000,-. Sehingga ada tambahan penghasilan bagi
anggota Kelompok Keluarga peduli Lingkungan
per bulan rata-rata : Rp. 3.500.000,- : 200 orang = Rp. 17.500,-
B. Sistem Kelembagaan Dan Organisasi
- Sistem Organisasi
Pada tingkat Desa pengelolaan kebersihan menjadi tanggung jawab
Kepala Desa. Kepala Desa memfasilitasi pembentukan Kelompok Swakelola
Pengangkut Sampah Kebersihan, yang bertugas mengkoordinir melakukan pengangkutan
sampah rumah tangga menuju TPS diwilayahnya dan termasuk menarik Retribusi kebersihan
kepada masyarakat.
- Pelaksanaan Pengelolaan Sampah
Dalam surat Peraturan Walikota Denpasar
Nomor 35 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Swakelola Kebersihan di Kota Denpasar ,dimana
memberikan kewenangan Desa ataupun Banjar untuk melaksanakan swakelola
kebersihan dan memberikan kewenangan untuk memungut retribusi untuk membiayai
operasioanal / kegiatan swakelola tersebut.
Untuk Pengangkatan Petugas Kebersihan
/Pengangkut Sampah sekaligus sebagai pemungut uang swakelola kebersihan Desa
Tegal Kertha telah diangkat dengan Keputusan Kepala Desa Tegal Kertha Nomor
180/13/Kep/2011,tertanggal 30 Mei 2011, berjumlah 13 orang petugas.
C. Sistem Pembiayaan Dan Retribusi
1. Sumber Dana
Setiap warga yang berlangganan pengangkutan
sampah dipungut retribusi oleh petugas , kemudian di setorkan ke Bendahara Desa
Tegal Kertha. Warga membayar setiap bulannya sebesar Rp 10.000,-.per KK
Adapun
pemasukan per bulannya adalah sebesar Rp. 18.000.000.- ,yang digunakan untuk
membayar petugas pungut sampah, yaitu : Rp 4.400,- x. 1.800 KK =Rp.7.900.000,-,
dan Rp.3.600 x 1800 KK = Rp.6.480.000,-
dipakai Kas oleh masing –masing dusun , kecuali Dusun Merta Gangga, dan sisanya sebesar Rp.2.000,- x 1800 KK =
3.600.000, dipakai untuk biaya pemeliharaan Sarana prasarana, biaya certak
karcis retribusi dan biaya kesehatan tenaga kebersihan yang dikelola oleh Desa
( Kaur pembangunan )
2. Retribusi Sampah
Penarikan Retribusi Kebersihan telah
dituangkan dalam keputusan Kepala Desa Tegal Kertha Nomor 180/11/Kep/2011,
tertangga 30 Mei 2011, tentang Penetapan Retribusi Swakelola Kebersihan/ Sampah Desa Tegal Kertha., yaitu
sebesar : Rp. 10.000,-.Petugas pungut kemudian menyetorkan uang retribusi kepada Bendaharawan Desa Tegal kertha.
Bendaharawan Desa kemudian membagikan
seperti apa yang tertuang dalam keputusan Desa, yaitu :
·
Rp. 4.400,-
untuk petugas pengangkut sampah
·
Rp. 3.600,-
untuk dusun wilayah pengangkutan sampah
·
Rp.2.000,-
untuk pemeliharaan sarana prasarana,cetak karcis dan kesehatan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Peranan Pemerintah Desa
dalam pengelolaan Sampah di Desa Tegal kertha sangat besar dalam mengkoordinir
pengangkutan sampah dan pengolahan sampah organic menjadik pupuk kompos.
2. Pengangkutan sampah di Desa
Tegal Kertha dilakukan oleh kelompok Pengangkut sampah dengan gerobak sampah yang
beranggotakan sebanyak 13 orang.
3. Pengolahan sampah organic
menjadi pupuk kompos dengan Methode Takakura dilakukan oleh Kelompok Keluarga
Peduli Lingkungan yang beranggotakan 200 KK.
4. Pengelolaan sampah di Desa
Tegal Kertha dibiayai dengan Retribusi sampah sebesar Rp. 10.000,- per KK.
B. Saran.
1.
Pemerintah
Desa diharapkan terus mengadakan pendekatan secara persuasip kepada masyarakat,
agar semua KK yang ada di Desa Tegal Kertha ikut menjadi pelanggan pengangkutan
sampah.
2.
Pemerintah
Desa agar terus mensosialisasikan manfaat pengolahan sampah melalui kader-kader
lingkungan yang tergabung dalam Kelompok Keluarga Peduli Lingkungan ( KPL ) .
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Hadi, 2005. Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sampel.,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Aswar,S,1998.Sikap manusia Teori dan Pengukurannya .Liberty,Yogyakarta
Arikunto,S.2002.Prosedur PenelitiASN . Rineka Cipta, Jakarta
Dajan
A.1986. Pengantar Metode statistik.,LP3
ES ,Jakarta.
Departemen
Pekerjaan Umum, 2006. Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan
Persampahan Di Indonesia. Departemen Pekerjaan Umum,Jakarta.
.
Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar,2008. Budaya Bersih sebagai landasan menuju Denpasar yang BALI (
Bersih,Aman,Lestari dan Indah ). DKP Denpasar
Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar,2007.Database Sarana Kebersihan Kota Denpasa.,DKP,Denpasar
Mulyanto,HR,2007.
Ilmu Lingkungan.Graha Ilmu
Yogyakarta.
Monografi
Desa Tegal kerta , 2011.
Profil
Desa Tegal kerta, 2011.
Slamet,Y.1983.
Pembangunan Masyarakat Berwawasan
Partisipasi.Sebelas maret University Press,Surakarta
Sugandhy
Aca,2007. Prinsip-prinsip dasar
Pembangunan berkelanjutan Berwawasan Lingkungan.Pt Bumi Aksara Jakarta
Syafrudin,Priyambada,2001.
Pengelolaan Limbah Padat. Program
Studi Teknik Lingkungan Universitas Diponogoro,Semarang
Undang-Undang
nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah
GLOSARIUM :
1.
KPL = Keluarga Peduli
Lingkungan.
2.
TOGA= Tanaman Obat
Keluarga.
3.
TPS = Tempat Pembuangan
Sementara.
4.
TPA = Tempat Pembuangan
Akhir Sampah.
5.
Methode Takakura =
Methode Pengomposan yang diciptakan oleh Koji
Takakura ( Berkebangsaan
Jepang )
6.
Swakelola = Usaha
Pengelolaan Kebersihan yang dilaksanakan secara swadaya oleh
Pemerintah Desa.
Lampiran 1. Riwayat Hidup Penulis
Riwayat
Hidup Penulis
Nama : I Nyoman
Artayasa, lahir di Tabanan tanggal 20 September 1966. Menamatkan Pendidikan
Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Denpasar pada tahun 1985. Kemudian melanjutkan
pendidikan pada Sekolah Kepamongprajaan, Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (
APDN) Mataram, dan tamat tahun 1989. Tahun
1992 menamatkan pendidikan S1 pada STISPOL Wira bhakti Denpasar. Pengalaman
kerja peneliti, semasa masih kuliah di APDN dengan status ikatan dinas sudah
diangkat menjadi PNS tahun 1986. Setelah tamat tahun 1989 ditugaskan pada Pemda
Kabupaten Gianyar. Sebelum dipindahkan menjadi Kepala Bidang Mobilitas
Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Denpasar dari tahun
2011, sebelumnya pernah menjabat sebagai Lurah Abianbase Gianyar, Lurah Bitera
Gianyar, Sekretaris Camat Payangan Gianyar, Kepala Seksi Penyuluhan Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar dan Sekretaris Camat Denpasar Utara . Kemudian
pada tahun 2011 peneliti mengikuti kuliah di Program Studi Magister P2 WL
Universitas Mahasaraswati Denpasar
Lampiran
2. Peta Desa Tegal Kertha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar