Selasa, 17 September 2013

ORGANISASI YANG BERBASIS KEARIFAN BUDAYA LOKAL


ORGANISASI YANG BERWAWASAN KEARIFAN BUDAYA LOKAL

  Organisasi adalah wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja bersama-sama dan merealisasikan tujuanya. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
   Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, diamana organisasi tersebut mengakomaodasi kearifan budaya lokal / local genius.
    Berbicara masalah kearifan lokal atau local genius ada beberapa pendapat mengenai hal tersebut. Antara lain I Ketut Gobyah dalam “Berpijak pada Kearifan Lokal” dalam, mengatakan bahwa kearifan lokal (local genius) adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokal merupakan perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun kondisi geografis dalam arti luas. Kearifan lokal merupakan produk budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup. Meski pun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung di dalamnya dianggap sangat universal.
  Kita dapat memahami bahwa kearifan lokal adalah pengetahuan yang dikembangkan oleh para leluhur dalam mensiasati lingkungan hidup sekitar mereka, menjadikan pengetahuan itu sebagai bagian dari budaya dan memperkenalkan serta meneruskan itu dari generasi ke generasi. Beberapa bentuk pengetahuan tradisional itu muncul lewat cerita-cerita, legenda-legenda, nyanyian-nyanyian, ritual-ritual, dan juga aturan atau hukum setempat.
Kearifan lokal menjadi penting dan bermanfaat hanya ketika masyarakat lokal yang mewarisi sistem pengetahuan itu mau menerima dan mengklaim hal itu sebagai bagian dari kehidupan mereka. Dengan cara itulah, kearifan lokal dapat disebut sebagai jiwa dari budaya lokal
           Berdasarakan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa organisasi yang baik adalah organisasi yang berwawasan kearifan lokal yang meliputi :
  1. Tujuan
      Merupakan motivasi, misi, sasaran, maksud dan tujuan yang akan dicapai dalam rentang waktu tertentu, Tujuan berdasarkan rentang dan cakupanya dapat di bagi dala beberapa karakteristik antara lain :



  • Tujuan Jangka panjang
  • Tujuan Jangka menengah dan
  • Tujuan Jangka pendek
  1. Struktur
      Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
  1. Sistem
      Setiap organisasi baik formal maupun informal, akan menganut suatu sistem yang mengatur bagaimana cara organisasi mencapai tujuannya. Untuk itulah setiap organisasi memiliki peraturan-peraturan yang merefleksikan kepentingan-kepentingan organisasi. Sistem pada organisasi itu dapat berupa anggaran dasar, anggaran rumah tangga, peraturan khusus, prosesdur dan peraturan lainnya.  Sistem yang dianut oleh organisasi inilah yang mengatur setiap gerak dan tindak tanduk organisasi.
Pada sistem inilah organisasi harus mengembangkan sistem yang berwawasan kearifan lokal seperti :
-          Mengembangkan sikap atau falsafah tat twam asi, yaitu aku adalah kamu atau kamu adalah aku.
-          Tri Kaya parisudha, yaitu didalam sistem organisasi dikembangkan pemikiran, perkataan dan perbuatan yang baik dan benar sesuai dengan visi dan misi organisasi.
-          Didalam mengelola organisasi perlu dikembangkan sikap kepemimpinan yang mengacu kepada Ajaran Asta Brata,yaitu delapan aspek kepemimpinan hindu yang merupakan ajaran Sri Rama kepada Bharata.

Kesimpulannya adalah bahwa organisasi yang baik adalah organisasi yang berwawasan kearifan budaya lokal,karena keberadaan mereka dapat menyentuh langsung kehidupan masyarakat disekitarnya,

2 komentar:

  1. Saya sangat tertarik dengan tulisan bapak dan ingin mengembangkannya ke arah penulisan akademis. Apakah bapak berminat? Mohon di email ke : rayakahyan@gmail.com. terima kasih

    BalasHapus
  2. saya juga sangat tertarik dengan tulisan ini, mohon info dimana saya bisa dapatkan literatur yang terkait dengan transformasi budaya lokal dalam organisasi publik/pemerintah? mohon infonya ke ilyas12.mi@gmail.com

    BalasHapus